Manusia Bodoh

Handphone BlackBerry ku berbunyi ternyata bunyi BBM (BlackBerry Messenger) ada yang kirim bbm.. oo.. rupanya Robert sang pencari cinta yang bbm.. “Mia, besok ada acara ga? kita ketemuan yuks” ujarnya.. aku membalasnya “Mia kerja.. mau kemana emang?”. “Pulang kerja bisa ga Mia? kita ketemuan di mal di daerah Jakarta Selatan boleh” bales bbm nya lagi.. “boleh aja ujarku. jam berapa ya?” bales ku. “Jam 6 sore ya.. aku tunggu disana” balesnya. “Ok dech” bales ku lagi. “Terima kasih..” balesnya.. “Sama-sama” ujarku. Pertemuan perdana esok hari.. mulai mikir ini orang seperti apa ya? baik ga ya? dan pertanyaan-pertanyaan lain yang ada di benakku. Selama ini kita cuman bbm an, cuman sekali komunikasi pada saat perkenalan aja. mmhhhh….

Hari pertemuan pun  tiba.. menyiapkan diri sebaik mungkin… berangkat dari kantor menuju mall yang sudah di janjikan.. bbm berbunyi lagi.. rupanya dari Robert sang pencari cinta “Mia, enak nya kita ketemuan dimana ya?” “Di food court aja ya.. sambil menulis salah satu food court yang diinginkan” bales ku.. “Ok dech.. aku tungggu ya” balesnya.. “sipp.. sambil memberikan simbol tanda jempol”.. Aku pun menuju food court tersebut dan mendapati dia sudah ada ditempat. Hai.. sudah lama menunggu ya?. Ngga kok Mia.. baru aja.. sambil tersenyum simpul.. kita makan yuks.. Mia mau makan apa? Mia mau makan yang ini aja sambil menunjukkan menu yang dipilih. Akhirnya kami makan dan ngobrol bersama. Aku pun diantar pulang oleh nya dengan kendaraan yang dia bawa.. Sampai di rumah berkenalan dengan orang tua ku, ngobrol sebentar dengan orang tuaku dan akhirnya Robert pun pamit pulang. Aku melihat tampaknya orang tua ku menyukainya.

Pertemuan selanjutnya pun berlanjut. Beberapa pertemuan kami lakukan dan aku mulai tertarik pada nya. Saat kau nyatakan cinta, aku bertanya: adakah sisa cinta yang lain, adakah karena sesuatu kau menyatakan cinta mu. Dan dia berujar tidak ada. Dia yakin dengan cintanya. Aku pun menerimanya dan kita pun resmi berpacaran. Bahagia ada di hatiku saat itu.

Hari pun berganti.. ucapan kata-kata manis selalu ada di bbm. Telpon berdering di pagi dan malam hari. Begitu perhatian kau kepadaku. Kau pun meminta supaya aku dijemput pulang kantor tiap hari. Tapi aku menolaknya. Aku kasihan padamu harus bercape ria bolak balik menuju rumahmu dengan jalanan Jakarta yang begitu macet. Kau ucapkan kata sayang dan cinta kepadaku. Apapun kau lakukan demi membuat ku bahagia. Aku sangat bahagia dan melihat kesungguhan mu.

Lama kelamaan aku melihat suatu kejanggalan terhadapa hubungan kita ini. Pertama kita pacaran, kau mengajak ku nonton. Di dalam bioskop kau gengam tanganku dan entah apa yang didalam pikiranmu kau melakukan sesuatu yang aku tidak bisa rasakan. Kau tidak menatapku sama sekali. Aku merasa kau merindukan cintamu yang lalu. Aku merasakan kau melakukan dengannya. Entah kenapa ku biarkan kau melakukannya terhadap ku. Berulang kali kau lakukan itu. Pernah selesai kita menonton tiba-tiba kau mencium tanganku entah apa maksudnya tanpa melihat mataku. Dan lagi aku membiarkannya.

Pernah kau menelpon ku mengucap kata kangen. Kalau kangen kenapa tidak mengajak ku bertemu. Kita sama-sama di Jakarta. Kenapa harus lewat telpon. Aku heran kenapa begitu. Dan entah lah wajah siapa yang kau pandang di tempat mu itu. Dan sekali lagi aku membiarkan itu terjadi. Lewat telpon pernah kau bujuk rayu aku dan aku pun mulai curiga wajah siapa yang kau pandang, khayalan apa yang kau lakukan.

Lama kelamaan perhatian dan telpon mu mulai berkurang bahkan jarang. Aku bertanya dalam hati ada apa sebenarnya dengan dirimu? Apa maksud semua ini? Kalau kau bosan dan tidak ingin lagi kenapa kau tidak putuskan aku? Apa kau terlalu takut untuk melakukannya? Atau apakah kau menunggu aku untuk menyatakan putus sehingga tidak ada rasa bersalah padamu?

Pernah kau memohon kepadaku untuk tidak meninggalkan mu. Pernah kau kenalkan aku dengan orang tua mu. Apakah itu tipu daya mu atau sekedarnya aja. Aku binggung dengan sikapmu yang bisa berubah sewaktu-waktu. Entah apa mau mu yang benar. Apakah ini keseriusan mu atau hanya pembalasan dendam mu terhadap mantan mu. Hati ini mulai merasa tidak nyaman.

Aku terlanjur mencintai mu karena kebaikan dan ketulusan hatimu yang aku liat di awal. Tapi ternyata aku baru menyadari ternyata itu semua ada sisa cinta yang lain. Haruskah kuputuskan kau saat ini? Haruskah ku akhiri semua ini? Karena aku baru menyadari bahwa aku manusia bodoh yang membiarkan diriku mencintai dengan tulus sedangkan kau setengah hati. Betapa aku bodoh membiarkan itu semua dan begitu bodoh baru menyadarinya.. Maafkan aku yang tidak seindah dirinya dan maafkan aku yang tidak sesuai dengan apa yang kau inginkan..

*Goresan tangan mencoba nulis cerpen. Kiranya berkenan dengan cerita ini.. 🙂